Oleh Reza A.A Wattimena - rumahfilsafat.com
Pernahkah anda bertanya dalam hati, apa tujuan hidup ini? Atau
mengajukan pertanyaan, mengapa saya ada? Memang, agama memberikan
jawaban. Namun, apakah anda puas dengan jawaban yang diberikan agama?
Contoh :
1. Kenapa bisa terjadi tsunami? Itu adalah azab dari Tuhan. Bukannya itu adalah bencana alam yang biasa terjadi karena gerakan lempeng tektonik yang blah blah blah? Jangan dikritisi dan jangan mempertanyakan! -_-'
2. Batu hajar aswad itu batu apa? Itu batu suci yang dibawa malaikat dari surga. Bukannya itu sejenis meteorit? Jangan dikritisi dan jangan mempertanyakan! -_-'
Jika anda tidak puas dengan jawaban dari agama, ataupun dari tradisi
anda, maka belajar filsafat adalah sesuatu yang mesti anda lakukan.
Setidaknya dengan mempelajari filsafat, anda bisa menemukan metode yang
lebih tepat untuk memahami dan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan
dasar tersebut.
Berpikir
Filsafat, pada hemat saya, bukan sekedar merupakan mata kuliah.
Filsafat adalah suatu tindakan, suatu aktivitas. Filsafat adalah
aktivitas untuk berpikir secara mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan
besar dalam hidup manusia (apa tujuan hidup, apakah Tuhan ada, bagaimana
menata organisasi dan masyarakat, serta bagaimana hidup yang baik), dan
mencoba menjawabnya secara rasional, kritis, dan sistematis.
Untuk catatan, filsafat sudah ada lebih dari 2000 tahun, dan belum
bisa (tidak akan pernah bisa) memberikan jawaban yang pasti dan mutlak,
karena filsafat tidak memberikan jawaban mutlak, melainkan menawarkan
alternatif cara berpikir.
Ketika belajar filsafat, anda akan berjumpa dengan pemikiran para
filsuf besar sepanjang sejarah manusia. Sebut saja nama-nama pemikir
besar itu, seperti Plato, Aristoteles, Immanuel Kant, Thomas Aquinas,
dan Jacques Derrida. Pemikiran mereka telah membentuk dunia, sebagaimana
kita pahami sekarang ini.
Beberapa mata kuliah yang diajarkan adalah filsafat moral, filsafat
ilmu pengetahuan, filsafat budaya, filsafat politik, filsafat sejarah,
logika, eksistensialisme, dan sebagainya. Anda juga akan diajak
memikirkan soal keadilan global, teori-teori demokrasi, dan etika
biomedis. Untuk para profesional, filsafat juga amat berguna untuk
memperluas wawasan berpikir.
Kemampuan-kemampuan Penting
Dengan belajar filsafat, anda akan mendapatkan beberapa ketrampilan
berikut; memikirkan suatu masalah secara mendalam dan kritis, membentuk
argumen dalam bentuk lisan maupun tulisan secara sistematis dan kritis,
mengkomunikasikan ide secara efektif, dan mampu berpikir secara logis
dalam menangani masalah-masalah kehidupan yang selalu tak terduga.
Dengan belajar filsafat, anda akan
dilatih menjadi manusia yang utuh, yakni yang mampu berpikir mendalam,
rasional, komunikatif. Apapun profesi anda, kemampuan-kemampuan ini amat
dibutuhkan. Di sisi lain, dengan belajar filsafat, anda juga akan
memiliki pengetahuan yang luas, yang merentang lebih dari 2000 tahun
sejarah manusia.
Kemampuan berpikir logis dan abstrak, kemampuan untuk membentuk
argumen secara rasional dan kritis, serta kemampuan untuk menyampaikan
ide secara efektif, kritis, dan rasional, akan membuat anda mampu
berkarya di berbagai bidang, mulai dari bidang informasi-komunikasi,
jurnalistik, penerbitan, konsultan, pendidikan, agamawan, ataupun
menjadi wirausaha.
Para pengacara, praktisi hukum, praktisi pendidikan, pemuka agama,
maupun praktisi bisnis akan mendapatkan wawasan yang amat luas, yang
amat berguna untuk mengembangkan diri dan profesi mereka. Jika anda
sungguh ingin mendalami filsafat, anda bisa melanjutkan studi sampai
pada level master dan doktoral, dan kemudian mengajar di bidang
filsafat.
Kemampuan-kemampuan Khusus
Dengan belajar filsafat, anda akan mampu melihat masalah dari
berbagai sisi, berpikir kreatif, kritis, dan independen, mampu mengatur
waktu dan diri, serta mampu berpikir fleksibel di dalam menata hidup
yang terus berubah.
Filsafat mengajak anda untuk memahami dan mempertanyakan ide-ide
tentang kehidupan, tentang nilai-nilai hidup, dan tentang pengalaman
kita sebagai manusia. Berbagai konsep yang akrab dengan hidup kita,
seperti tentang kebenaran, akal budi, dan keberadaan kita sebagai
manusia, juga dibahas dengan kritis, rasional, serta mendalam.
Filsafat itu bersifat terbuka. Sekali lagi, filsafat tidak memberikan
jawaban mutlak yang berlaku sepanjang masa. Filsafat menggugat,
mempertanyakan, dan mengubah dirinya sendiri. Ini semua sesuai dengan
semangat pendidikan yang sejati.
Filsafat mengajarkan kita untuk melakukan analisis, dan mengemukakan
ide dengan jelas serta rasional. Filsafat mengajarkan kita untuk
mengembangkan serta mempertahankan pendapat secara sehat, bukan dengan
kekuatan otot, atau kekuatan otoritas politik semata.
Filsafat adalah komponen penting kepemimpinan. Dengan belajar
berpikir secara logis, seimbang, kritis, sistematis, dan komunikatif,
anda akan menjadi seorang pemimpin ideal, yang amat dibutuhkan oleh
berbagai bidang di Indonesia sekarang ini. Jadi tunggu apa lagi? Mari
belajar filsafat!
No comments:
Post a Comment