sumber : facebook.com/saung.asep
Ini mungkin sulit diterima kalau anda sudah terlanjur kenal
teori2 Harun Yahya cs dan begitu mendengar kata evolusi maka yang
terbayang adalah manusia berasal itu keturunan monyet, padahal ceritanya
bermula dari sesuatu yang jauh lebih sederhana daripada itu
ini semua bermula ketika seorang pemuda bernama Charles Darwin berlayar ke kepulauan galapagos, kepulauan subur dengan banyak sekali spesies yang tinggal di sana. salah satu yang menarik adalah spesies - spesies burung finch yang beraneka ragam di sana, dan satu spesies dengan lainnya punya perbedaan yang jelas, dimana salah satunya adalah bentuk paruh, spesies - spesies pemakan biji - bijian memiliki paruh yang keras dan pendek, sementara penyantap nektar memiliki paruh yang tipis dan tajam.
cerita menjadi menarik ketika penggalian fosil pada lapisan tanah yang cukup dalam, usianya sudah ribuan tahun tidak ditemukan fosil dengan kerangka seperti burung - burung yang ada sekarang, malahan hanya ada 1 tipe burung saja. kemudian penggalian fosil pada lapisan tanah yang lebih tinggi, semakin muda fosilnya, semakin banyak variasinya, dan semakin dekat dengan spesies - spesies yang ada sekarang
hal ini mengusik Darwin untuk berpikir apakah makhluk hidup dalam kurun waktu lama itu sebetulnya mengalami perubahan sedikit demi sedikit?
singkat cerita, beginilah gambaran teori evolusi pada awalnya dulu, misalnya ada 1 ekor burung finch, dia punya banyak anak yang karakteristiknya berbeda, yang sebagian paruhnya sedikit lebih tebal, sementara sisanya berparuh sedikit lebih lancip. keturunannya yang banyak ini menyebar ke 2 bagian pulau yang berbeda, yang satu singgah di tempat yang banyak biji2an, yang satu banyak bunga
yang akan terjadi adalah, keturunan2 paruh lancipnya yang tinggal di wilayah biji2an akan sulit mendapatkan makanan, semenjak kecil mereka akan sulit mencari makan, sehingga mati sebelum usia reproduksi dan punah dari wilayah tersebut, sehingga menyisakan para paruh tebal saja di wilayah tersebut.
keturunan dari kaum paruh tebal ini juga akan bervariasi ketebalannya mulai dari yang paling kuat hingga yang tidak begitu kuat. ketika supply makanan banyak, semua akan dapat makanan dan baik2 saja, tentu saja bagi mereka makanan paling enak adalah biji yang paling lembut, baru setelah biji lembut habis, mereka makan yang lebih keras tapi terlembut di stok yang ada, dst dst
ketika musim sulit mencari makan tiba, biji2 lembut akan habis dan menyisakan biji2 keras, akhirnya hanya paruh2 tebal yang benar2 tebal yang bisa makan sementara sisanya akan mati karena tidak mendapat makanan, akhirnya terseleksi lah kembali spesies tersebut dan menyisakan paruh2 yang sangat tebal yang tersisa
proses yang sama terjadi terus menerus selama ribuan tahun, maka paruh spesies yang masih ada akan sangat jauh berbeda dari nenek moyangnya karena variasi dan seleksi yang berulang kali terjadi
beberapa puluh tahun pasca Darwin meninggal, proses lahirnya variasi baru ini melalui riset genetik diketahui salah satunya adalah mutasi genetik pada level yang sangat kecil
nah, evolusi itu ya prinsipnya itu saja, mutasi genetik sedikit demi sedikit ditambah seleksi alam yang nantinya menghasilkan perubahan spesies sedikit demi sedikit, gak ada yang aneh kan? :)
ini semua bermula ketika seorang pemuda bernama Charles Darwin berlayar ke kepulauan galapagos, kepulauan subur dengan banyak sekali spesies yang tinggal di sana. salah satu yang menarik adalah spesies - spesies burung finch yang beraneka ragam di sana, dan satu spesies dengan lainnya punya perbedaan yang jelas, dimana salah satunya adalah bentuk paruh, spesies - spesies pemakan biji - bijian memiliki paruh yang keras dan pendek, sementara penyantap nektar memiliki paruh yang tipis dan tajam.
cerita menjadi menarik ketika penggalian fosil pada lapisan tanah yang cukup dalam, usianya sudah ribuan tahun tidak ditemukan fosil dengan kerangka seperti burung - burung yang ada sekarang, malahan hanya ada 1 tipe burung saja. kemudian penggalian fosil pada lapisan tanah yang lebih tinggi, semakin muda fosilnya, semakin banyak variasinya, dan semakin dekat dengan spesies - spesies yang ada sekarang
hal ini mengusik Darwin untuk berpikir apakah makhluk hidup dalam kurun waktu lama itu sebetulnya mengalami perubahan sedikit demi sedikit?
singkat cerita, beginilah gambaran teori evolusi pada awalnya dulu, misalnya ada 1 ekor burung finch, dia punya banyak anak yang karakteristiknya berbeda, yang sebagian paruhnya sedikit lebih tebal, sementara sisanya berparuh sedikit lebih lancip. keturunannya yang banyak ini menyebar ke 2 bagian pulau yang berbeda, yang satu singgah di tempat yang banyak biji2an, yang satu banyak bunga
yang akan terjadi adalah, keturunan2 paruh lancipnya yang tinggal di wilayah biji2an akan sulit mendapatkan makanan, semenjak kecil mereka akan sulit mencari makan, sehingga mati sebelum usia reproduksi dan punah dari wilayah tersebut, sehingga menyisakan para paruh tebal saja di wilayah tersebut.
keturunan dari kaum paruh tebal ini juga akan bervariasi ketebalannya mulai dari yang paling kuat hingga yang tidak begitu kuat. ketika supply makanan banyak, semua akan dapat makanan dan baik2 saja, tentu saja bagi mereka makanan paling enak adalah biji yang paling lembut, baru setelah biji lembut habis, mereka makan yang lebih keras tapi terlembut di stok yang ada, dst dst
ketika musim sulit mencari makan tiba, biji2 lembut akan habis dan menyisakan biji2 keras, akhirnya hanya paruh2 tebal yang benar2 tebal yang bisa makan sementara sisanya akan mati karena tidak mendapat makanan, akhirnya terseleksi lah kembali spesies tersebut dan menyisakan paruh2 yang sangat tebal yang tersisa
proses yang sama terjadi terus menerus selama ribuan tahun, maka paruh spesies yang masih ada akan sangat jauh berbeda dari nenek moyangnya karena variasi dan seleksi yang berulang kali terjadi
beberapa puluh tahun pasca Darwin meninggal, proses lahirnya variasi baru ini melalui riset genetik diketahui salah satunya adalah mutasi genetik pada level yang sangat kecil
nah, evolusi itu ya prinsipnya itu saja, mutasi genetik sedikit demi sedikit ditambah seleksi alam yang nantinya menghasilkan perubahan spesies sedikit demi sedikit, gak ada yang aneh kan? :)
No comments:
Post a Comment