Setelah Singapore digoyang Lady Gaga, rakyatnya disana masih tenang, tak ada yang menjadi setan satu pun, ekonominya malah stabil, kotanya juga masih bersih, etika warga negaranya tinggi, tanggung jawab negara terhadap jaminan publik juga masih terjaga, Pemerintahannya jujur, negaranya tertib, warga negaranya masih tetap bekerja keras.
Orang Singapur masih waras dan rasional nganggap Lady Gaga hanya manusia biasa yang main musik, joget dan berdendang bukan kayak orang Indonesia yang banyak berhalusinasi Lady Gaga itu setan, kakinya nggak nginjek tanah dan segala bentuk monster yang dikhayalkan banyak orang disini. -Orang Singapur paham bentuk teatrikal suatu panggung, Lady Gaga tak ubahnya Miss Saigon di panggung opera esplanade atau Srimulat di Senayan dulu jaman Gepeng tahun 1984.
Orang Singapur hidup di jaman modern, jaman ketika Google, facebook dan windows menjadi ikon informasi sementara orang Indonesia hidup di jaman lampau ketika orang-orang di Salem, Massachusets mengejar penyihir perempuan dan menggantungnya hidup-hidup tahun 1692.
Rupanya kita tertinggal 400 tahun dari peradaban modern.
-Anton DH Nugrahanto-